SUARAIMBANG.COM, BANTAENG – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama BPBD Bantaeng dan Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban bocah 4 tahun asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang dilaporkan hanyut terseret arus saluran irigasi di depan rumahnya pada Minggu sore (25/5/2025) sekira pukul 15.30 WITA.
Hingga hari ketiga, Selasa petang, 27 Mei 2025, pencarian belum membuahkan hasil. Koordinator Pos SAR Kabupaten Bantaeng, Hamka, mengatakan bahwa tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya pencarian, termasuk penyisiran manual, penyelaman, dan penggunaan perangkat sonar bawah air.
“Kami membagi 2 regu, diantaranya upaya kami telah melakukan penyusuran, penyisiran,” kata Hamka saat dihubungi media pada Selasa malam 27 Mei 2025. “Dengan mengerahkan Tim SAR gabungan yang terlibat 20 personil terdiri dari Basarnas, BPBD Bantaeng, Damkar Bantaeng, Tagana Bantaeng, TNI, Polri, SAR Bulukumba, dan masyarakat.”
Hamka juga menjelaskan bahwa tim SAR gabungan menggunakan berbagai peralatan, termasuk perahu karet, alat selam, dan scan sonar (AquaEye). Namun, pencarian di laut terkendala oleh luasnya area pencarian dan cuaca hujan yang mengurangi jarak pandang.
“Kami berharap semoga korban cepat ditemukan dan tim SAR gabungan diberi kesehatan dan keselamatan,” ujar Hamka.
Pada saat usai pencarian korban pada hari ketiga, Selasa petang 27 Mei 2025, sekira pukul 17:45, Tim SAR Gabungan melakukan apel pasukan yang dipimpin oleh Dahlan dari Pos SAR Kabupaten Bantaeng. Dahlan menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah melaksanakan operasi pencarian dengan semangat dan profesional.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pencarian korban,” kata Dahlan. “Kami akan terus berupaya untuk menemukan korban dan memberikan informasi kepada keluarga korban. Besok, kami akan melanjutkan pencarian korban pada pukul 07.00 WITA, Rabu, 28 Mei 2025.” (MD).
