Industri komponen otomotif usul penerapan tarif balasan resiprokal AS

  • Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi Malaysia untuk berkoordinasi merespons kebijakan tarif resiprokal AS, Malaysia, Jumat (4/4/2025) (FOTO/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/Antara).

SUARAIMBANG.COM, JAKARTA — Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) mengusulkan agar pemerintah menerapkan tarif balasan resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia sebagai solusi jangka pendek perdagangan yang lebih adil.

“Kalau mereka kenakan tarif tinggi, kita pun perlu menyesuaikan. Tarif dibalas tarif. Tapi juga jangan lupa opsi lain seperti menurunkan tarif untuk produk AS agar terjadi keseimbangan,” kata Sekretaris Jenderal GIAMM Rachmat Basuki di Jakarta, Minggu (6/4/2025).

Dikatakan dia, pihaknya khawatir atas dampak kebijakan tersebut terhadap industri komponen otomotif nasional. GIAMM menilai perlu adanya langkah strategis pemerintah dalam menyikapi situasi ini, mengingat ekspor komponen otomotif nasional ke Amerika Serikat saat ini menempati posisi kedua terbesar setelah Jepang.

“Ini tentu berdampak besar bagi industri kita, karena sebelumnya tarif masuk ke AS relatif kecil. Sementara produk Amerika yang masuk ke Indonesia dikenakan tarif yang jauh lebih tinggi,” kata Basuki.

  • Bagikan