
SUARAIMBANG.COM, WAJO – Pemerintah Desa Waetuwo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, mewakili Provinsi Sulawesi Selatan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Ketahanan Pangan yang merupakan bagian dari Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Sub Komponen 2A.
FGD ini akan diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Daerah Tertinggal pada tanggal 23–26 Mei 2025 di Golden Boutique Hotel, Jakarta Pusat. Dengan tema “Peran Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Mendorong Aksi Desa dalam Berketahanan Pangan”, kegiatan ini menjadi forum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, TPP, dan desa-desa percontohan dari berbagai provinsi.
Kepala Desa Waetuwo menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam FGD ini bukan sekadar partisipasi, melainkan tanggung jawab besar untuk membawa aspirasi dan bukti nyata dari lapangan. “Kami hadir bukan hanya untuk duduk dan mendengar, tetapi untuk menunjukkan bahwa Desa Waetuwo serius dalam mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.
Desa Waetuwo telah meluncurkan berbagai inovasi dalam sektor pertanian, di antaranya pembangunan sumur pertanian dengan dukungan jaringan listrik, serta pembukaan unit usaha pompanisasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang memungkinkan petani mengelola sawah hingga dua kali masa tanam dalam setahun. Selain itu, pemerintah desa juga mendorong pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami jagung dan cabai guna mendukung program makan gratis dengan suplai bahan pokok lokal.
Dengan luas lahan persawahan mencapai lebih dari 870 hektare, Desa Waetuwo dinilai mampu menjadi model desa tangguh pangan di Sulawesi Selatan. “Kami sangat bersyukur mendapat undangan ke Jakarta. Ini kesempatan besar untuk menyuarakan praktik baik dari Wajo, sekaligus belajar dari desa lain,” tutupnya.
Selain Desa Waetuwo, desa-desa lain yang turut hadir dalam FGD ini antara lain Desa Cibiruwetan dan Desa Margamukti dari Jawa Barat, serta Desa Purbayasa, Desa Krasak, dan Desa Ngabeyan dari Jawa Tengah. (WA).